Luwuk – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah merencanakan pembangunan Kebun Raya sebagai salah satu program strategis untuk mendukung pelestarian lingkungan, penelitian, dan edukasi publik. Proyek ini diharapkan menjadi pusat konservasi keanekaragaman hayati sekaligus destinasi wisata ilmiah yang dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Mendukung Konservasi dan Edukasi
Kepala Brida Sulawesi Tengah, Dr. Andi Kurniawan, menyampaikan bahwa Kebun Raya nantinya akan menjadi pusat penelitian tumbuhan endemik Sulawesi, khususnya flora khas yang mulai langka akibat alih fungsi lahan.
“Kebun Raya ini tidak hanya untuk koleksi tanaman, tapi juga sarana edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Kita ingin anak-anak Sulteng bisa belajar langsung tentang kekayaan hayati daerahnya,” jelas Andi, Selasa (12/8/2025).
Memanfaatkan Lahan Strategis
Pembangunan Kebun Raya direncanakan di atas lahan strategis yang memiliki akses mudah dari pusat kota, sehingga dapat menjangkau wisatawan lokal maupun luar daerah. Brida bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi, dan komunitas pecinta lingkungan.
Potensi Wisata Ilmiah
Selain menjadi pusat riset, Kebun Raya akan dilengkapi jalur wisata edukasi, rumah kaca untuk penelitian, serta area konservasi khusus untuk spesies langka. Dengan konsep ini, pengunjung bisa mendapatkan pengalaman wisata sekaligus pengetahuan tentang pentingnya menjaga kelestarian alam.
Andi menegaskan, pengembangan Kebun Raya juga akan mengadopsi prinsip ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca juga: Tournament All Pool Merah Putih di Luwuk, Panpel Siapkan Total Hadiah 30 Juta
Kolaborasi dan Pendanaan
Brida Sulteng membuka peluang kolaborasi dengan pihak swasta dan lembaga donor untuk pembiayaan, termasuk kerja sama teknis dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kebun Raya yang sudah ada di daerah lain.
“Kami belajar dari pengelolaan Kebun Raya di Bogor dan Purwodadi, sehingga nanti fasilitas dan manajemennya bisa memenuhi standar nasional,” tambahnya.





