Ruang Luwuk– Suasana kondusif mewarnai aksi demonstrasi mahasiswa di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai. Aksi yang digelar sebagai bagian dari rangkaian unjuk rasa mahasiswa di berbagai kota pada akhir Agustus 2025 itu mendapat respons positif dari Bupati Banggai Amirudin. Dalam sebuah acara tablig akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid At Takdir, Luwuk Selatan, Amirudin menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa yang memilih jalur demonstrasi damai. Menurutnya, mahasiswa memiliki peran vital sebagai pengawas jalannya pemerintahan.“Merekalah yang bisa mengontrol pemerintahan, sehingga terjadi perubahan dan lain sebagainya, termasuk di Luwuk,” ujar Amirudin di hadapan jamaah dan masyarakat yang hadir.
Mahasiswa Sebagai Agen Kontrol Sosial
Amirudin menilai kehadiran mahasiswa dalam ruang demokrasi tidak sekadar memberi kritik, tetapi juga menyumbang gagasan bagi terciptanya pemerintahan yang lebih berpihak kepada rakyat. Ia menyebut, kontrol sosial yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu faktor yang mendorong lahirnya kebijakan yang lebih adil.Salah satu kebijakan terbaru yang diambil pemerintah daerah, kata Amirudin, adalah penghapusan denda Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).“Untuk pembayaran pajak (PBB-P2) sampai dengan Desember itu tidak dikenakan denda. Dan pajak-pajak lain (yang menjadi kewenangan daerah) tidak ada yang kita naikkan. Ini merupakan buah dari upaya teman-teman mahasiswa yang selalu mengontrol pemerintahan,” tegasnya.Kebijakan tersebut diharapkan bisa memberikan keringanan kepada masyarakat, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga: Hasil Bimtek di Jawa Barat, Peternak Luwuk Selatan dan Moilong Mulai Terapkan Pola Pakan Maggot
Ajakan Menjaga Kondusivitas
Lebih lanjut, Amirudin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan suasana kondusif di Banggai. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun daerah serta menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah.“Mohon doanya, mudah-mudahan pemerintahan Indonesia ini tetap terjaga dengan baik, khususnya pemerintahan Kabupaten Banggai,” kata dia.Menurutnya, acara keagamaan seperti Maulid Nabi juga memiliki fungsi sosial yang kuat. Selain menjadi wadah spiritual, momen tersebut dapat mempererat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah. “Di samping para kyai, para ulama, memberikan ceramah agama kepada kita, di sinilah pemerintah menyampaikan amanat-amanat, karena di sinilah tempat masyarakat berkumpul,” ujar Amirudin.
Peringatan Maulid Nabi: Meneladani Akhlak Rasulullah
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Banggai bersama Pemerintah Kecamatan Luwuk Selatan tahun ini mengusung tema “Akhlak Mulia, Warisan Abadi Rasulullah.” Ustad Febriancu Masulili dalam tausiahnya mengajak jamaah untuk mengambil hikmah dari perjalanan hidup Rasulullah SAW, terutama dalam menjaga akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Acara tersebut turut dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Banggai, Anton Rahmanto, Camat Luwuk Selatan Rifody Penak, sejumlah pimpinan perangkat daerah, serta masyarakat Kelurahan Hanga-Hanga.