DSLNG Kembali Perkuat Kelompok UMKM Perempuan di Tiga Kecamatan, Dorong Ekonomi Lokal Lewat Program Berkelanjutan
Banggai, Sulawesi Tengah – Komitmen PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan, kembali diwujudkan melalui program penguatan kelompok UMKM di tiga kecamatan sekitar wilayah operasionalnya: Batui, Kintom, dan Nambo.
Program ini menyasar puluhan pelaku UMKM perempuan dari berbagai sektor usaha, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga pengolahan hasil pertanian lokal. DSLNG memberikan pelatihan, pendampingan, hingga fasilitasi pemasaran, sebagai bagian dari komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.
“Kami percaya bahwa perempuan adalah penggerak ekonomi keluarga dan komunitas. Dengan mendukung UMKM yang mereka jalankan, kami turut mendorong kemandirian ekonomi lokal yang berkelanjutan,” ujar Suhartati Djafar, Supervisor Community Development DSLNG.
Fokus pada Kapasitas dan Kualitas Produk
Penguatan UMKM kali ini tidak hanya menyentuh aspek produksi, tapi juga memperkuat manajemen usaha, literasi keuangan, pengemasan produk, dan strategi pemasaran digital. Pelatihan ini melibatkan narasumber profesional dan mitra lokal yang memahami tantangan serta potensi di lapangan.
Di Kecamatan Batui, peserta dilatih membuat produk olahan berbasis ikan dan kelapa. Sementara di Kintom dan Nambo, fokusnya adalah pengembangan batik khas lokal serta kerajinan anyaman yang memiliki nilai jual tinggi.
“Sebelum ikut program ini, saya hanya tahu cara buat kue. Sekarang saya sudah bisa menghitung harga jual, tahu cara kemas produk, bahkan belajar upload di media sosial,” tutur Rahma, pelaku UMKM dari Desa Uso.
Baca juga: HUT Ke 65 Banggai, Nama Benggawi Tercatat Dalam Kitab Negarakertagama Karya Mpu Prapanca
UMKM Perempuan Jadi Pilar Ekonomi Inklusif
DSLNG menyadari pentingnya ekonomi inklusif dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, perusahaan secara konsisten mendorong partisipasi aktif perempuan dalam rantai ekonomi lokal melalui program yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan.
“Kami tidak sekadar memberi pelatihan sekali-dua kali. Ini program yang dirancang berkelanjutan, dengan monitoring dan penguatan berjenjang,” tambah Suhartati.
Program ini juga menjawab tantangan akses pasar dan permodalan yang selama ini menjadi hambatan utama pelaku UMKM perempuan, terutama di wilayah pesisir dan pedesaan.
Sinergi dengan Pemerintah dan Mitra Lokal
DSLNG juga menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banggai, serta tokoh masyarakat dan kelompok binaan lokal, untuk memastikan program ini tidak berjalan sendiri. Pemerintah daerah memberikan apresiasi atas inisiatif ini yang dinilai sejalan dengan visi pengembangan ekonomi rakyat.
“Kami menyambut baik keterlibatan DSLNG. Ini bentuk sinergi nyata dunia usaha dalam mendukung pembangunan daerah, terutama pemberdayaan perempuan,” ujar perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Banggai.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Dengan pendekatan komunitas dan berbasis kebutuhan lapangan, program pemberdayaan UMKM perempuan oleh DSLNG menjadi contoh baik bagaimana perusahaan bisa menjadi katalisator pembangunan yang menyentuh akar rumput.
Lewat tangan-tangan perempuan yang diberdayakan, roda ekonomi desa terus berputar. DSLNG membuktikan bahwa energi tak hanya dinyalakan lewat gas, tapi juga lewat semangat kewirausahaan dan kemandirian lokal.
