Luwuk, Sulawesi Tengah — Wacana pembentukan Kota Luwuk sebagai daerah otonomi baru (DOB) kembali mengemuka. Salah satu yang paling vokal mendorong hal ini adalah Lembaga Independen Cinta Anak Negeri (LINCA). Aktivis dari lembaga tersebut menilai bahwa pemekaran wilayah dengan menjadikan Luwuk sebagai kota mandiri adalah langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan di wilayah Banggai.
Dorongan ini tidak muncul tanpa alasan. LINCA menilai bahwa secara geografis, demografis, ekonomi, dan administratif, Luwuk memiliki modal kuat untuk berdiri sendiri sebagai kota otonom, terpisah dari Kabupaten Banggai.
“Pembentukan Kota Luwuk adalah bentuk keadilan pemerintahan. Ini bukan tentang memisahkan diri, tapi tentang mendekatkan pelayanan ke masyarakat,” ujar Koordinator LINCA, Yosep B. Maengkom, dalam pernyataannya, Selasa (30/7/2025).
Alasan Kuat di Balik Usulan Pemekaran
-
Pusat Pertumbuhan Ekonomi
-
Luwuk telah berkembang menjadi pusat ekonomi dan perdagangan di wilayah timur Sulawesi Tengah. Aktivitas bisnis, pertokoan, jasa, dan industri terus tumbuh pesat, bahkan menyumbang kontribusi signifikan terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Banggai.
-
-
Kepadatan Penduduk dan Perkotaan yang Meningkat
-
Dengan populasi yang terus bertambah dan aktivitas urbanisasi yang tinggi, Luwuk menghadapi tantangan khas kota besar, seperti kemacetan, kebutuhan perumahan, dan pengelolaan tata ruang. Status kota akan membuat pengelolaan kawasan menjadi lebih fokus dan efisien.
-

Baca juga: Anwar Hafid Genjot Akses Listrik dan Janji Tertibkan Pertambangan di Sulteng
-
Efektivitas Layanan Publik
-
Saat ini, sebagian besar keputusan dan anggaran pelayanan publik masih tersentral di ibu kota kabupaten. Dengan menjadi kota mandiri, kebijakan lokal bisa dibuat lebih cepat dan tepat sasaran, sesuai kebutuhan masyarakat urban Luwuk.
-
-
Pemerataan Pembangunan Wilayah
-
Aktivis LINCA menilai, pemekaran ini bukan hanya tentang Luwuk, melainkan juga untuk mempercepat pemerataan pembangunan di wilayah-wilayah lain Kabupaten Banggai yang selama ini terpinggirkan karena fokus pembangunan terlalu terpusat di Luwuk.
-
“Dengan Luwuk menjadi kota sendiri, Kabupaten Banggai bisa lebih fokus membangun wilayah tengah dan selatan. Ini akan menciptakan keseimbangan baru dalam pembangunan regional,” tegas Yosep.
Sudah Kantongi Dukungan Tokoh dan Akademisi
Gerakan yang digaungkan LINCA telah mendapat dukungan dari berbagai tokoh masyarakat, tokoh adat, akademisi, hingga pelaku usaha lokal. Bahkan, dalam beberapa forum diskusi publik, wacana ini mulai mendapat perhatian pemerintah provinsi.
Selain itu, LINCA menyatakan siap menyusun naskah akademik dan kajian kelayakan, serta mendorong agar DPRD dan Pemkab Banggai segera membentuk panitia khusus (pansus) guna membahas hal ini secara formal dan terstruktur.
Langkah Selanjutnya
Untuk mempercepat realisasi DOB Kota Luwuk, LINCA juga akan melakukan konsolidasi dengan berbagai ormas, tokoh pemuda, dan kelompok masyarakat sipil lainnya, serta menjadwalkan audiensi dengan Pemprov Sulteng dan Kementerian Dalam Negeri.
“Ini perjuangan jangka panjang. Tapi jika masyarakat solid dan bersuara, maka peluang itu bukan mustahil,” tutup Yosep optimistis.
Wacana pembentukan Kota Luwuk kini semakin serius. Apakah ke depan suara rakyat akan didengar? LINCA dan masyarakat yang mendukung akan terus mengawal proses ini demi masa depan daerah yang lebih adil, maju, dan mandiri.