Luwuk, Sulawesi Selatan – Dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan dan penguatan ekosistem pesisir, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melaksanakan program bertajuk “Mangrove untuk Semesta” melalui penanaman 7.000 bibit mangrove di pesisir Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Selasa (6/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mewujudkan energi hijau yang berkelanjutan, sekaligus wujud nyata kontribusi korporasi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.
“Penanaman mangrove ini bukan hanya soal menanam pohon, tetapi bagian dari gerakan menjaga bumi untuk masa depan. Kami ingin terlibat langsung dalam menciptakan keseimbangan antara kebutuhan energi dan kelestarian lingkungan,” ujar General Manager PLN UIP Sulawesi, Rahmat Fauzi.
Dukungan terhadap Ekosistem Pesisir
Mangrove memiliki peran vital dalam ekosistem pesisir.
“Program ini juga melibatkan masyarakat setempat dalam proses penanaman dan perawatan. Jadi bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi benar-benar menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat,” tambah Rahmat.
Baca juga: PT Donggi Senoro LNG Didemo Front Pemuda Kintom Bersatu, Ini Tuntutan Pendemo
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Komunitas
Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto, pemerintah kecamatan Tamalatea, serta komunitas peduli lingkungan dan nelayan lokal. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam memastikan keberlanjutan program pascapenanaman.
“Kami menyambut baik inisiatif PLN. Ini bukti nyata bahwa sektor korporasi juga peduli terhadap lingkungan. Diharapkan langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain,” ungkap Kepala DLH Jeneponto, Muh. Basri.
Selain menanam, peserta kegiatan juga mendapatkan edukasi singkat tentang pentingnya konservasi mangrove, cara menanam dan merawat, hingga potensi ekonomi dari ekosistem mangrove jika dikelola secara berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa energi yang berkelanjutan harus sejalan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanpa bumi yang sehat, tidak ada masa depan untuk energi,” tutup Rahmat Fauzi.
