Ruang Luwuk– Suasana duka menyelimuti keluarga besar Ahmat Bang (34), warga Jalan RE Martadinata, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai. Pria tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sebuah perkebunan kelapa di Desa Teku, Kecamatan Balantak Utara.
Peristiwa memilukan itu bermula ketika Ahmat keluar rumah sejak pagi hari, sekitar pukul 05.00 Wita. Ia pamit untuk beraktivitas seperti biasanya. Namun hingga menjelang siang, pria tersebut tak kunjung pulang. Pihak keluarga yang merasa cemas kemudian memutuskan untuk mencari keberadaannya.
Sekitar pukul 12.00 Wita, keluarga bersama sejumlah warga Desa Teku melakukan pencarian di kebun kelapa milik Husen Ismail. Rasa khawatir berubah menjadi duka mendalam saat mereka menemukan Ahmat sudah tergeletak di tanah, tepat di bawah pohon kelapa, dalam kondisi tak bernyawa.
“Korban pertama kali ditemukan oleh pihak keluarga bersama warga sekitar. Saat ditemukan, korban sudah tidak bergerak dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi,” ujar Kapolsek Balantak, AKP Teddy Polii.
Dugaan Terjatuh Saat Memanjat Kelapa
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) sementara, polisi menduga Ahmat meninggal dunia akibat terjatuh ketika memanjat pohon kelapa. Aktivitas tersebut memang sudah menjadi keseharian sebagian warga pedesaan, terutama untuk mengambil buah kelapa.
“Dugaan sementara korban terjatuh saat memanjat pohon kelapa hingga menyebabkan meninggal dunia. Namun demikian, kami tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata AKP Teddy.
Meski begitu, pihak keluarga menolak dilakukannya autopsi terhadap jenazah. Mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dengan lapang dada. Penolakan tersebut diperkuat dengan surat pernyataan resmi yang diketahui Kepala Desa setempat.
Baca Juga: Akademi Sastra Banggai Gelar Bedah Buku Aku Maleo di Untika Luwuk
Jenazah Dipulangkan ke Rumah Duka
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, jenazah Ahmat Bang langsung dievakuasi ke rumah duka di Luwuk. Tangis haru mengiringi kedatangan almarhum di tengah keluarga besar.
Warga sekitar pun turut berduka, mengingat Ahmat dikenal sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras. “Beliau orangnya baik, tidak banyak bicara, tapi selalu siap membantu kalau ada warga yang kesulitan,” ungkap salah satu warga Desa Teku yang ikut dalam pencarian.
Peringatan Bagi Pekerja Perkebunan
Peristiwa tragis ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam bekerja di perkebunan, terutama saat memanjat pohon kelapa. Tidak jarang, kecelakaan seperti jatuh dari ketinggian berujung pada luka berat hingga kehilangan nyawa.
Polisi mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan, jika memungkinkan, menggunakan peralatan keselamatan seperti tali pengaman saat memanjat pohon kelapa. Kepergian Ahmat Bang di usia muda menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Meski berat, pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergiannya.